1. Wilhelm Wundt (1832 - 1920)
Wilhelm Wundt (1832-1920) dilahirkan di Neckarau, Baden, Jerman, dari keluarga intelektual. Ia menamatkan studi kesarjanaannya dan memperoleh gelar doktor di bidang kedokteran dan tertarik pada riset-riset fisiologis. Ia melakukan penelitian di bidang psikofisik bersama-sama dengan Johannes Mueller an Hermann von Helmholtz. Karya utamanya pada masa- masa ini adalah Grundzuege der Physiologischen Psychologie
(Principles of physiological psychology) pada tahun 1873-1874.
Wundt memperoleh posisi sebagai professor dan mengajar di
Universitas Leipzig dimana ia mendirikan Psychological Institute. Laboratorium psikologi didirikan pada tahun 1879, menandai berdirinya psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu ilmiah. Di awal berdirinya laboratorium ini, Wundt membiayainya dari kantongnya sendiri sebagai sebuah usaha privat. Setelah tahun 1885, lab ini baru diakui oleh universitas dan secara resmi didanai oleh universitas. Laboratorium ini berkembang dengan pesat sebelum akhirnya gedungnya hancur dalam PD2.
Pada awalnya, Wundt menggolongkan bahwa mind mencakup proses-proses ketidaksadaran /
unconciousness (sebagai karakteristik dari soul). Metode eksperimen adalah jalan untuk
membawa penelitian tentang mind dari level kesadaran (consciousness) kepada proses-proses yang tidak sadar. Dengan kata lain, metode eksperimen adalah cara untuk membawa mind ke dalam batas-batas ruang lingkup natural science yang obyektif dan empiris.Dalam perkembangannya, Wundt mengakui bahwa metode eksperimental dalam psikologi fisiologi sangat kuat untuk menggali elemen-elemen soul yang mendasar (misalnya persepsi, emosi, dll). Namun di atas fenomena-fenomena mendasar ini masih ada proses-proses mental yang lebih tinggi (higher mental process) yang mengintegrasikan fenomena dasar tsb. Higher mental process ini muncul dalam bentuk kreativitas mental dan menjadi kekuatan sebuah peradaban dan bersifat abadi, yaitu : bahasa, mitos, custom, budaya. Pada tahap ini Wundt membatasi fungsi soul hanya pada tahap kesadaran. Proses-proses ketidaksadaran tidak lagi menjadi fokus dari ‘study of the mind’.
Fokus studi Wundt dapat dilihat melalui dua karya besarnya, Principles of Physiological
Psychologydan Voelkerpsychologie.
Principles of Physiological Psychology, dalam karyanya ini Wundt memfokuskan pada
hasil-hasil eksperimennya tentang ingatan, emosi, dan abnormalitas kesadaran.
Hasil eksperimen tentang ingatan akan simple ideas menghasilkan jumlah ide sederhana yang dapat disimpan dalam ingatan manusia (mind), fakta bahwa ide yang bermakna akan lebih diingat daripada yang muncul secara random, serta karakteristik dari kesadaran manusia yang bersifat selektif. Konsep penting yang muncul adalahapperception, suatu bentuk operasi mental yang mensintesakan elemen mental menjadi satu kesatuan utuh, juga berpengaruh dalam proses mental tinggi seperti analisis dan judgement. Studi Wundt tentang emosi dan feelings menghasilkan pembagian kutub-kutub emosi ke dalam tiga dimensi :
o
Pleasant vs unpleasant
o
High vs low arousal
o
Concentrated vs relaxed attention
Teori ini dikenal sebagai the three dimensional theory namun bersifat kontroversial.Ide tentang abnormalitas kesadaran dari Wundt dibangun melalui diskusi-diskusi dengan para psikiater terkenal masa itu, Kretschmer dan Kraepelin. Ide Wundt tentang schizoprenic adalah hilangnya kontrol appersepsi dan kontrol dalam proses atensi. Akibatnya proses berpikir hanya bersifat rangkaian asosiasi ide yang tidak terkontrol.
Ahli Psikologi dan Teori nya
(lengkap !!!)
Wilhelm Wundt (1832 - 1920)
Wilhelm Wundt dilahirkan di Neckarau pada tanggal 18 Agustus 1832 dan wafat di
Leipzig pada tanggal 31 Agustus 1920. Wilhelm Wundt seringkali dianggap
sebagai bapak psikologi modern berkat jasanya mendirikan laboratorium psikologi
pertama kali di Leipzig. Ia mula-mula dikenal sebagai seorang sosiolog, dokter,
filsuf dan ahli hukum. Gelar kesarjanaan yang dimilikinya adalah dari bidang
hukum dan kedokteran. Ia dikenal sebagai seorang ilmuwan yang banyak
melakukan penelitian, termasuk penelitian tentang proses sensory (suatu proses
yang dikelola oleh panca indera).
Pada tahun 1875 ia pindah ke Leipzig, Jerman, dan pada tahun 1879 ia dan murid-
muridnya mendirikan laboratorium psikologi untuk pertama kalinya di kota
tersebut. Berdirinya laboratorium psikologi inilah yang dianggap sebagai titik
tolak berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang terpisah dari ilmu-ilmu
induknya (Ilmu Filsafat & Ilmu Faal). Sebelum tahun 1879 memang orang sudah
mengenal psikologi, tetapi belum ada orang yang menyebut dirinya sarjana
psikologi. Sarjana-sarjana yang mempelajari psikologi umumnya adalah para
filsuf, ahli ilmu faal atau dokter. Wundt sendiri asalnya adalah seorang dokter,
tetapi dengan berdirinya laboratorium psikologinya, ia tidak lagi disebut sebagai
dokter atau ahli ilmu faal, karena ia mengadakan eksperimen-eksperimen dalam
bidang psikologi di laboratoriumnya.
Wundt mengabdikan diri selama 46 tahun sisa hidupnya untuk melatih para
psikolog dan menulis lebih dari 54.000 halaman laporan penelitian dan teori.
Buku-buku yang pernah ditulisnya antara lain: “Beitrage Zur Theorie Der Sines
Wahrnemung” (Persepsi yang dipengaruhi kesadaran, 1862), “Grund zuge der
Physiologischen Psychologie” (Dasar fisiologis dari gejala-gejala psikologi, 1873)
dan “Physiologische Psychologie”.
Ivan Pavlov (1849 - 1936)
Ivan Petrovich Pavlov dilahirkan di Rjasan pada tanggal 18 September 1849 dan
wafat di Leningrad pada tanggal 27 Pebruari 1936. Ia sebenarnya bukanlah
sarjana psikologi dan tidak mau disebut sebagai ahli psikologi, karena ia adalah
seorang sarjana ilmu faal yang fanatik. Eksperimen Pavlov yang sangat terkenal
di bidang psikologi dimulai ketika ia melakukan studi tentang pencernaan. Dalam
penelitian tersebut ia melihat bahwa subyek penelitiannya (seekor anjing) akan
mengeluarkan air liur sebagai respons atas munculnya makanan. Ia kemudian
mengeksplorasi fenomena ini dan kemudian mengembangkan satu studi perilaku
(behavioral study) yang dikondisikan, yang dikenal dengan teori Clas s ical
Conditioning. Menurut teori ini, ketika makanan (makanan disebut sebagaithe
unconditioned or unlearned stimulus - stimulus yang tidak dikondisikan atau tidak
dipelajari) dipasangkan atau diikutsertakan dengan bunyi bel (bunyi bel disebut
sebagai the conditioned or learned stimulus - stimulus yang dikondisikan atau
dipelajari), maka bunyi bel akan menghasilkan respons yang sama, yaitu
keluarnya air liur dari si anjing percobaan. Hasil karyanya ini bahkan
menghantarkannya menjadi pemenang hadiah Nobel. Selain itu teori ini
merupakan dasar bagi perkembangan aliran psikologibe havi ouri sme, sekaligus
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian mengenai proses belajar dan
pengembangan teori-teori tentang belajar.
Emil Kraepelin (1856 - 1926)
Emil Kraepelin dilahirkan pada tanggal 15 Pebruari 1856 di Neustrelitz dan wafat
pada tanggal 7 Oktober 1926 di Munich. Ia menajdi dokter di Wurzburg tahun
1878, lalu menjadi dokter di rumah sakit jiwa Munich. Pada tahun 1882 ia pindah
ke Leipzig untuk bekerja dengan Wundt yang pernah menjadi kawannya semasa
mahasiswa. Dari tahun 1903 sampai meninggalnya, ia menjadi profesor psikiatri
di klinik psikiatri di Munich dan sekaligus menjadi direktur klinik tersebut. Emil
Kraepelin adalah psikiatris yang mempelajari gambaran dan klasifikasi penyakit-
penyakit kejiwaan, yang akhirnya menjadi dasar penggolongan penyakit-penyakit
kejiwaan yang disebut sebagai Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders (DSM), diterbitkan oleh American Psychiatric Association (APA). Emil
Kraepelin percaya bahwa jika klasifikasi gejala-gejala penyakit kejiwaan dapat
diidentifikasi maka asal usul dan penyebab penyakit kejiwaan tersebut akan lebih
mudah diteliti. Kraepelin menjadi terkenal terutama karena penggolongannya
mengenai penyakit kejiwaan yang disebut psikosis. Ia membagi psikosis dalam
dua golongan utama yaitu dimentia praecox dan psikosis manic-depresif.
Dimentia praecox merupakan gejala awal dari penyakit kejiwaan yang disebut
schizophrenia. Kraepelin juga dikenal sebagai tokoh yang pertama kali
menggunakan metode psikologi pada pemeriksaan psikiatri, antara lain
menggunakan test psikologi untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan
kejiwaan. Salah satu test yang diciptakannya di kenal dengan nama test
Kraepelin. Test tersebut banyak digunakan oleh para sarjana psikologi di
Indonesia pada era tahun 1980an.
Sigmund Freud (1856 - 1939)
Sigmund Freud dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg (Austria), pada
masa bangkitnya Hitler, dan wafat di London pada tanggal 23 September 1939. Ia
adalah seorang Jerman keturunan Yahudi. Pada usia 4 tahun ia dan keluarga
pindah ke Viena, dimana ia menghabiskan sebagian besar masa hidupnya.
Meskipun keluarganya adalah Yahudi namun Freud menganggap bahwa dirinya
adalah atheist.
Semasa muda ia merupakan anak favorit ibunya. Dia adalah satu-satunya anak
(dari tujuh bersaudara) yang memiliki lampu baca (sementara yang lain hanya
menggunakan lilin sebagai penerang) untuk membaca pada malam hari dan satu-
satunya anak yang diberi sebuah kamar dan perabotan cukup memadai untuk
menunjang keberhasilan sekolahnya. Freud dikenal sebagai seorang pelajar yang
jenius, menguasai 8 (delapan) bahasa dan menyelesaikan sekolah kedokteran
pada usia 30 tahun. Setelah lulus ia memutuskan untuk membuka praktek di
bidang neurologi.
Pada tahun 1900, Freud menerbitkan sebuah buku yang menjadi tonggak lahirnya
aliran psikologi psikoanalisa. Buku tersebut berjudul Interpretation of Dreams
yang masih dikenal sampai hari ini. Dalam buku ini Freud memperkenalkan
konsep yang disebut “unconscious mind” (alam ketidaksadaran). Selama periode
1901-1905 dia menerbitkan beberapa buku, tiga diantaranya adalah T he
Psychopathology of Everyday Life (1901), Three Essays on Sexuality (1905),dan
Jokes and Their relation to the Unconscious (1905).
Pada tahun 1902 dia diangkat sebagai profesor di University of Viena dan saat ini
namanya mulai mendunia. Pada tahun 1905 ia mengejutkan dunia dengan teori
perkembangan psikoseksual (Theory of Psychosexual Development) yang
mengatakan bahwa seksualitas adalah faktor pendorong terkuat untuk melakukan
sesuatu dan bahwa pada masa balita pun anak-anak mengalami ketertarikan dan
kebutuhan seksual. Beberapa komponen teori Freud yang sangat terkenal adalah:
· The Oedipal Complex, dimana anak menjadi tertarik pada ibunya dan mencoba
mengidentifikasi diri seperti sang ayahnya demi mendapatkan perhatian dari ibu
· Konsep Id, Ego, danSupe re go
· Mekanisme pertahanan diri (ego defense mechanisms)
Istilah psikoanalisa yang dikemukakan Freud sebenarnya memiliki beberapa
makna yaitu: (1) sebagai sebuah teori kepribadian dan psikopatologi, (2) sebuah
metode terapi untuk gangguan-gangguan kepribadian, dan (3) suatu teknik untuk
menginvestigasi pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan individu yang tidak
disadari oleh individu itu sendiri.
Sejak the Psychoanalytic Society (Perhimpunan Masyarakat Psikoanalisa) didirikan
pada tahun 1906, maka muncul beberapa ahli psikologi yang dua diantaranya
adalah Alfred Adler dan Carl Jung. Pada tahun 1909 Freud mulai dikenal di seluruh
dunia ketika ia melakukan perjalanan ke USA untuk menyelenggarkan Konferensi
International pertama kalinya.
Freud dikenal sebagai seorang perokok berat yang akhirnya menyebabkan dia
terkena kanker pada tahun 1923 dan memaksanya untuk melakukan lebih dari 30
kali operasi selama kurang lebih 16 tahun. Pada tahun 1933, partai Nazy di
Jerman melakukan pembakaran terhadap buku-buku yang ditulis oleh Freud. Dan
ketika Jerman menginvasi Austria tahun 1938, Freud terpaksa melarikan diri ke
Inggris dan akhirnya meninggal di sana setahun kemudian.
Alfred Binet (1857 - 1911)
Alfred Binet dikenal sebagai seorang psikolog dan juga pengacara (ahli hukum).
Hasil karya terbesar dari Alfred Binet di bidang psikologi adalah apa yang
sekarang ini dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ . Sebagai anggota
komisi investigasi masalah-masalah pendidikan di Perancis, Alfred Binet
mengembangkan sebuah test untuk mengukur usia mental (the mental age atau
MA) anak-anak yang akan masuk sekolah. Usia mental tersebut merujuk pada
kemampuan mental anak pada saat ditest dibandingkan pada anak-anak lain di
usia yang berbeda. Dengan kata lain, jika seorang anak dapat menyelesaikan
suatu test atau memberikan respons secara tepat terhadap pertanyaan-
pertanyaan yang diperuntukan bagi anak berusia 8 (delapan) maka ia dikatakan
telah memiliki usia mental 8 (delapan) tahun.
Test yang dikembangkan oleh Binet merupakan test intelegensi yang pertama,
meskipun kemudian konsep usia mental mengalami revisi sebanyak dua kali
sebelum dijadikan dasar dalam test IQ. Pada tahun 1914, tiga tahun setelah Binet
wafat, seorang psikolog Jerman, William Stern, mengusulkan bahwa dengan
membagi usia mental anak dengan usia kronological (Chronological Age atau CA),
maka akan lebih memudahkan untuk memahami apa yang dimaksud “Intelligence
Quotient”. Rumus ini kemudian direvisi oleh Lewis Terman, dari Stanford
University, yang mengembangkan test untuk orang-orang Amerika. Lewis
mengalikan formula yang dikembangkan Stern dengan angka 100. Perhitungan
statistik inilah yang kemudian menjadi definisi atau rumus untuk menentukan
Intelligensi seseorang: IQ= M A/ CA*1 0 0. Test IQ inilah yang dikemudian hari
dinamai Stanford-Binet Intelligence Test yang masih sangat populer sampai
dengan hari ini.
Alfred Adler(1870 - 1937)
Alfred Adler dilahirkan pada tanggal 7 Pebruari 1870 di Viena (Austria) dan wafat
pada tanggal 28 Mei 1937 di Aberdeen (Skotlandia). Ia adalah seorang Yahudi
yang lahir dari keluarga yang termasuk dalam status sosial ekonomi kelas
menengah pada saat itu. Semasa muda Adler mengalami masa-masa yang
sangat sulit. Ketika ia berusia 5 tahun ia terkena penyakit pneumonia (radang
paru-paru) yang menurut dokter hampir mustahil untuk disembuhkan. Ketika
mendengar kabar tersebut, Adler berjanji jika ia bisa sembuh maka ia akan
menjadi dokter dan bertekad untuk memerangi penyakit yang mematikan
tersebut. Akhirnya pada tahun 1895, setelah dinyatakan sembuh dari
penyakitnya, ia benar-benar mewujudkan tekadnya dan berhasil meraih gelar
sarjana kedokteran dari University of Vienna. Ia akhirnya dikenal sebagai seorang
ahli penyakit dalam. Tahun 1898, ia menulis buku pertamanya yang
memfokuskan pada pendekatan kemanusiaan dan penyakit dari sudut pandang
individu sebagai pribadi bukan membagi-baginya menjadi gejala, insting, atau
dorongan-dorongan. Pada tahun 1902, ia mendapat tawaran kerjasama dari Freud
untuk bergabung dalam kelompok diskusi untuk membahas masalah
psikopatologi. Adler akhirnya ikut bergabung dan kemudian menjadi pengikut
setia Freud, namun hubungan tersebut tidak berlangsung lama. Pada tahun 1907,
Adler menulis sebuah paper berjudul “Organ Inferiority” yang menjadi pemicu
rusaknya hubungan Freud dengan Adler. Dalam tulisan tersebut Adler
mengatakan bahwa setiap manusia pada dasarnya mempunyai kelemahan
organis. Berbeda dengan hewan, manusia tidak dilengkapi dengan alat-alat tubuh
untuk melawan alam. Kelemahan-kelemahan organis inilah yang justru membuat
manusia lebih unggul dari makhluk-makhluk lainnya, karena mendorong manusia
untuk melakukan kompensasi (menutupi kelemahan). Adler juga tidak
sependapat dengan teori psikoseksual Freud. Pada tahun 1911, Adler
meninggalkan kelompok diskusi, bersama dengan delapan orang koleganya, dan
mendirikan sekolah sendiri. Sejak itu ia tidak pernah bertemu lagi dengan Freud.
Carl Jung (1875 - 1961)
Carl Gustav Jung dilahirkan pada tanggal 26 Juli 1875 di Kesswyl (Switzerland) dan
wafat pada tanggal 6 Juni 1961 di Kusnacht (Switzerland). Dimasa kanak-kanak
Jung sudah sangat terkesan dengan mimpi, visi supernatural, dan fantasi. Ia
menyakini bahwa dirinya memiliki informasi rahasia tentang masa depan dan
berfantasi bahwa dirinya merupakan dua orang yang berbeda.
Jung lulus dari fakultas kedokteran di University of Basel dengan spesialisasi di
bidang psikiatri pada tahun 1900. Pada tahun yang sama ia bekerja sebagai
assistant di rumah sakit jiwa Zurich yang membuatnya tertarik untuk mengetahui
lebih jauh tentang kehidupan para pasien sc hi zop hre ni c yang akhirnya membawa
Jung melakukan kontak dengan Freud. Setelah membaca tulisan Freud yang
berjudul Interpretation of Dreams, Jung mulai melakukan korespondensi dengan
Freud. Akhirnya mereka bertemu di rumah Freud di Vienna tahun 1907. Dalam
pertemuan tersebut Freud begitu terkesan dengan kemampuan intelektual Jung
dan percaya bahwa Jung dapat menjadi juru bicara bagi kepentingan psikoanalisa
karena ia bukan orang Yahudi. Jung juga dianggap sebagai orang yang patut
menjadi penerus Freud dan berkat dukungan Freud Jung kemudian terpilih
sebagai presiden pertama International Psychoanalytic Association pada tahun
1910. Namun pada tahun 1913, hubungan Jung dan Freud menjadi retak. Tahun
berikutnya, Jung mengundurkan diri sebagai presiden dan bahkan keluar dari
keanggotaan assosiasi tersebut. Sejak saat itu Jung dan Freud tidak pernah saling
bertemu.
John Watson (1878 - 1958)
John Broades Watson dilahirkan di Greenville pada tanggal 9 Januari 1878 dan
wafat di New York City pada tanggal 25 September 1958. Ia mempelajari ilmu
filsafat di University of Chicago dan memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1903
dengan disertasi berjudul “Animal Education”. Watson dikenal sebagai ilmuwan
yang banyak melakukan penyelidikan tentang psikologi binatang.
Pada tahun 1908 ia menjadi profesor dalam psikologi eksperimenal dan psikologi
komparatif di John Hopkins University di Baltimore dan sekaligus menjadi direktur
laboratorium psikologi di universitas tersebut. Antara tahun 1920-1945 ia
meninggalkan universitas dan bekerja dalam bidang psikologi konsumen.
John Watson dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme di Amerika Serikat.
Karyanya yang paling dikenal adalah “Psychology as the Behaviourist view it”
(1913). Menurut Watson dalam beberapa karyanya, psikologi haruslah menjadi
ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia tidak mengakui adanya kesadaran yang
hanya diteliti melalui metode introspeksi. Watson juga berpendapat bahwa
psikologi harus dipelajari seperti orang mempelajari ilmu pasti atau ilmu alam.
Oleh karena itu, psikologi harus dibatasi dengan ketat pada penyelidikan-
penyelidikan tentang tingkahlaku yang nyata saja. Meskipun banyak kritik
terhadap pendapat Watson, namun harus diakui bahwa peran Watson tetap
dianggap penting, karena melalui dia berkembang metode-metode obyektif
dalam psikologi.
Peran Watson dalam bidang pendidikan juga cukup penting. Ia menekankan
pentingnya pendidikan dalam perkembangan tingkahlaku. Ia percaya bahwa
dengan memberikan kondisioning tertentu dalam proses pendidikan, maka akan
dapat membuat seorang anak mempunyai sifat-sifat tertentu. Ia bahkan
memberikan ucapan yang sangat ekstrim untuk mendukung pendapatnya
tersebut, dengan mengatakan: “Berikan kepada saya sepuluh orang anak, maka
saya akan jadikan ke sepuluh anak itu sesuai dengan kehendak saya”.
Max Wertheimer (1880 - 1943)